transaksi online: Mengamankan Transaksi Online 2

Jumat, 05 Februari 2010

Mengamankan Transaksi Online 2

Metode pengamanan lain dalam melakukan transaksi online adalah dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN). User yang melakukan transaksi pada suatu situs web telah membentuk suatu VPN antara user dan situs web tersebut. Karena itu, semua informasi atau data yang terkirim tidak dapat disadap ataupun dibuka oleh user lain yang tidak berhak mengaksesnya.

Ada dua cara untuk membuat Virtual Private Network (VPN) :
1. Tunnelling, seluruh komunikasi data antar jaringan pribadi akan melalui tunnel ini, sehingga orang atau user dari jaringan publik yang tidak memiliki izin masuk tidak akan mampu untuk menyadap, mengacak atau mencuri data yang melewati tunnel ini. Metode tunelling yang umum dipakai adalah IPX To IP tunelling.Melalui tunnel ini, user tak perlu kuatir akan adanya gangguan pihak ketiga yang ingin mencuri data. Karena paket data dengan protokol IPX (standar protokol Novell) akan dilapis (encapsulated) terlebih dahulu oleh protokol IP (standar protokol internet) sehingga dapat melewati tunnel ini pada jaringan publik intenet.
2. Firewall, hadir sebagai pelindung atau pembatas terhadap user yang tidak berhak mengakses jaringan kita. Umumnya terdiri atas dua jaringan Firewll sejenis yang terpisah. Bila ada remote user yang terhubung ke jaringan dengan menggunakan software klien yang terenkripsi, maka akan terrbentuk suatu VPN, meskipun media penghubung adalah jaringan publik. Jaringan yang terhubung ke internet pasti memiliki IP address (alamat internet) khusus untuk masing-masing komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut. Apabila jaringan ini tidak terlindungi oleh tunnel atau firewall, IP address bisa dikenali atau diacak oleh pihak ketiga. Akibatnya data yang tersimpan dalam komputer dapat dicuri atau diubah. Kemampuan yang dimiliki oleh firewall antara lain: IP Hiding/Mapping, Privilege Limitation. Outside/Inside Limitation, Password and Encrypted Authentication.

Label: Tips dan Trik